Gejala Perlemakan Hati (Fatty Liver)
Masalah kegemukan memang terkadang diabaikan saja oleh penderitanya. Sampai ada yang bilang “saya ga perlu bertarak makan goreng-gorengan, telur dan daging, karena saya yakin bahwa kalau memang waktunya saya sakit atau meninggal, ya memang sudah waktunya. Jadi sekarang yang penting saya doa sebelum makan, dan memakan apapun juga yang saya suka dengan enjoy”. Kalau sudah mendapat pernyataan seperti itu, saya ga akan ngasi advice lagi karena memang pola pikirnya yang lain, padahal berat badannya jelas sudah berlebih.
Memang benar masalah hidup dan mati itu ada di tangan Tuhan. Saya melihat tetangga saya yang setiap hari rajin olahraga, eh tiba-tiba meninggal mendadak. Tapi bukankah apa yang kita tabur, itu pula yang akan kita tuai??
Kembali ke leptop…
Kegemukan atau obesitas merupakan masalah kesehatan yang harus serius ditindaklanjuti karena akan mengancam organ vital tubuh, salah satunya LIVER. Jika kita rajin menumpuk lemak (makan buanyak, tapi ga diimbangi dengan aktivitas fisik, sehingga kalori dari makanan akan tersimpan jadi lemak), lama-lama liver Anda akan diselimuti dan dimasukin oleh lemak.
Perlu Anda tahu bahwa LIVER merupakan organ tubuh yang vital karena memproduksi enzim dan hormon, memetabolisme semua bahan yang masuk dalam tubuh dan juga mengatur cairan tubuh. Tapi sayang kita lebih suka memilih gaya hidup yang melukai organ hati kita. Salah satu masalah yang banyak dijumpai adalah perlemakan hati.
Perlemakan hati terjadi karena lemak yang berlebih menumpuk di dalam sel liver (hati). Sebenarnya, seperti disebutkan dalam situs Liver Foundation, normal saja bagi hati untuk mengandung sejumlah lemak asalkan jumlahnya tidak melebihi 10% dari berat hati itu sendiri. Kalau jumlahnya sudah kelewat batas, itu tanda hati mengalami perlemakan. Jika kondisi ini tidak ditangani, akan memungkinkan munculnya komplikasi serius.
Perlemakan hati bisa saja tidak menimbulkan kerusakan. Namun ada kalanya kelebihan lemak memicu terjadinya peradangan pada liver (Hepatitis).
Memang benar masalah hidup dan mati itu ada di tangan Tuhan. Saya melihat tetangga saya yang setiap hari rajin olahraga, eh tiba-tiba meninggal mendadak. Tapi bukankah apa yang kita tabur, itu pula yang akan kita tuai??
Kembali ke leptop…
Kegemukan atau obesitas merupakan masalah kesehatan yang harus serius ditindaklanjuti karena akan mengancam organ vital tubuh, salah satunya LIVER. Jika kita rajin menumpuk lemak (makan buanyak, tapi ga diimbangi dengan aktivitas fisik, sehingga kalori dari makanan akan tersimpan jadi lemak), lama-lama liver Anda akan diselimuti dan dimasukin oleh lemak.
Perlu Anda tahu bahwa LIVER merupakan organ tubuh yang vital karena memproduksi enzim dan hormon, memetabolisme semua bahan yang masuk dalam tubuh dan juga mengatur cairan tubuh. Tapi sayang kita lebih suka memilih gaya hidup yang melukai organ hati kita. Salah satu masalah yang banyak dijumpai adalah perlemakan hati.
Perlemakan hati terjadi karena lemak yang berlebih menumpuk di dalam sel liver (hati). Sebenarnya, seperti disebutkan dalam situs Liver Foundation, normal saja bagi hati untuk mengandung sejumlah lemak asalkan jumlahnya tidak melebihi 10% dari berat hati itu sendiri. Kalau jumlahnya sudah kelewat batas, itu tanda hati mengalami perlemakan. Jika kondisi ini tidak ditangani, akan memungkinkan munculnya komplikasi serius.
Perlemakan hati bisa saja tidak menimbulkan kerusakan. Namun ada kalanya kelebihan lemak memicu terjadinya peradangan pada liver (Hepatitis).
Umumnya perlemakan hati terjadi karena konsumsi lemak terlalu banyak, contohnya makanan gorengan. Konsumsi kalori berlebihan juga menyebabkan lemak tertimbun di hati. Jadi lemak akan menyelimuti hati dan masuk ke sel-sel hati. Akibatnya fungsi sel hati menjadi terganggu.
PENYEBAB
Perlemakan hati secara garis besar dibagi 2, yaitu penyakit perlemakan hati alkoholik dan penyakit perlemakan hati non alkoholik. Penyakit hati alkoholik berkembang karena kelebihan minum alkohol. Di sisi lain, perlemakan hati non alkohol dihubungkan dengan kelebihan berat badan atau kegemukan yang disebabkan karena terlalu sering makan makanan berlemak tinggi dan berkalori tinggi.
Penyebab-penyebab dari fatty liver adalah sebagai berikut :
Penyebab-penyebab dari fatty liver adalah sebagai berikut :
- Kegemukan (obesitas)
- Kencing manis (diabetes)
- Bahan kimia dan obat-obatan (contohnya alkohol, kortikosteroid, tetrasiklin, asam valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor kuning)
- Kurang gizi dan diet rendah protein
- Kehamilan
- Keracunan vitamin A
- Operasi bypass pada usus kecil
- Fibrosis kistik (bersamaan dengan kurang gizi)
- Kelainan bawaan pada metabolisme glikogen, galaktose, tirosin atau homosistin
- Kekurangan rantai-medium arildehidrogenase
- Kekurangan kolesterol esterase
- Penyakit penumpukan asam fitanik (penyakit Refsum)
- Abetalipoproteinemia
- Sindroma Reye
GEJALA
Fatty liver umumnya tidak bergejala. Orang baru mengetahuinya saat melakukan tes kesehatan (pemeriksaan fisik), dan selanjutnya dipastikan dengan menjalani tes darah (Lab Darah lengkap, SGOT/SGPT, bilirubin, kolesterol) atau pemeriksaan USG bila hati membesar.
Tetapi kadang bisa menimbulkan sakit kuning (jaundice), mual, muntah, kembung dan yang paling sering terjadi yaitu nyeri tumpul di perut kanan atas (cenut-cenut, kemeng, terasa panas di kulit perut), terutama hal ini saat kecapekan dan habis makan terlalu banyak.
Tetapi kadang bisa menimbulkan sakit kuning (jaundice), mual, muntah, kembung dan yang paling sering terjadi yaitu nyeri tumpul di perut kanan atas (cenut-cenut, kemeng, terasa panas di kulit perut), terutama hal ini saat kecapekan dan habis makan terlalu banyak.
DIAGNOSA
Jika pemeriksaan fisik belum menunjukkan pembesaran hati, maka perlu diagnosis penjunjang yaitu dengan pemeriksaan SGOT/SGPT, Bilirubin, kolesterol (TG, LDL, HDL) dan USG Abdomen. Gambaran USG Abdomen dari fatty liver menunjukkan echoparenkim hepar yang meningkat (hepar terlihat lebih gelap), dan dari sini bisa ditentukan derajat keparahan dari fatty liver.
Akibat konsumsi alkohol
Sejatinya organ hati akan memecah alkohol, sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh. Namun bila anda mengkonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan, akan terjadi ketidakseimbangan yang bisa mencederai hati. Kondisi ini akan menghambat proses pemecahan protein, lemak, dan karbohidrat.
Ada 3 jenis penyakit hati terkait dengan konsumsi alkohol :
Jika pemeriksaan fisik belum menunjukkan pembesaran hati, maka perlu diagnosis penjunjang yaitu dengan pemeriksaan SGOT/SGPT, Bilirubin, kolesterol (TG, LDL, HDL) dan USG Abdomen. Gambaran USG Abdomen dari fatty liver menunjukkan echoparenkim hepar yang meningkat (hepar terlihat lebih gelap), dan dari sini bisa ditentukan derajat keparahan dari fatty liver.
Akibat konsumsi alkohol
Sejatinya organ hati akan memecah alkohol, sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh. Namun bila anda mengkonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan, akan terjadi ketidakseimbangan yang bisa mencederai hati. Kondisi ini akan menghambat proses pemecahan protein, lemak, dan karbohidrat.
Ada 3 jenis penyakit hati terkait dengan konsumsi alkohol :
1. Perlemakan Hati
Ditandai oleh pembentukan sel lemak di hati. Biasanya tidak ada gejala yang menyertai, meski hati bisa saja membesar dan Anda merasakan tidak nyaman pada perut kanan bagian atas.
Perlemakan hati terjadi pada kebanyakan orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak. Kondisi ini akan membaik setelah yang bersangkutan berhenti minum alkohol.
2. Hepatitis alkoholik atau peradangan hati
Ditandai oleh pembentukan sel lemak di hati. Biasanya tidak ada gejala yang menyertai, meski hati bisa saja membesar dan Anda merasakan tidak nyaman pada perut kanan bagian atas.
Perlemakan hati terjadi pada kebanyakan orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak. Kondisi ini akan membaik setelah yang bersangkutan berhenti minum alkohol.
2. Hepatitis alkoholik atau peradangan hati
Sekitar 35% dari populasi peminum berat mengalami hepatitis alkoholik. Gejalanya bisa berupa hilangnya nafsu makan, mual, muntah, nyeri perut, demam dan kulit berwarna kuning.
Jika tingkatnya ringan, hepatitis alkoholik dapat bertahan hingga bertahun-tahun, tetapi bisa menyebabkan kerusakan hati progresif.
3. Sirosis Alkoholik
Tipe ini lebih serius dari penyakit hati gara-gara alkohol. Antara 10-20% dari peminum kelas berat mengalami sirosis, biasanya setelah 10 tahun lebih mengonsumsi alkohol. Gejalanya mirip hepatitis alkoholik.
Jika tingkatnya ringan, hepatitis alkoholik dapat bertahan hingga bertahun-tahun, tetapi bisa menyebabkan kerusakan hati progresif.
3. Sirosis Alkoholik
Tipe ini lebih serius dari penyakit hati gara-gara alkohol. Antara 10-20% dari peminum kelas berat mengalami sirosis, biasanya setelah 10 tahun lebih mengonsumsi alkohol. Gejalanya mirip hepatitis alkoholik.
Ingat, bahwa kerusakan akibat sirosis membuat hati tidak dapat dikembalikan bagai semula lagi. Kebanyakan peminum berat akan mengalami perjalanan gangguan hati mulai dari perlemakan hati ke hepatitis alkoholik dan bisa berakhir pada sirosis alkoholik.
Perjalanan gangguan hati ini tentu bervariasi pada tiap individu. resiko mengalami sirosis menjadi tinggi terutama pada peminum kelas berat dan memiliki penyakit lever kronis seperti infeksi virus hepatitis C. Kesehatan para peminum ini bisa membaik bila berhenti minum alkohol.
Minum alkohol dalam jumlah moderat bagi kebanyakan orang tidak menyebabkan penyakit liver. Moderat artinya tidak lebih satu gelas (porsi) per hari bagi perempuan dan 2 gelas/hari bagi pria.
Meski demikian, bagi orang dengan penyakit hati kronis, alkohol dalam jumlah sedikit saja akan memperburuk sakit hatinya. Pengidap sakit hati akibat alkohol dan dengan sirosis dari berbagai penyebab sebaiknya benar-benar putus dengan alkohol. Yang tidak kalah penting, jangan minum obat asetaminofen dengan alkohol atau setelah menenggak banyak alkohol. Kombinasi ini dapat membahayakan lever.
Perjalanan gangguan hati ini tentu bervariasi pada tiap individu. resiko mengalami sirosis menjadi tinggi terutama pada peminum kelas berat dan memiliki penyakit lever kronis seperti infeksi virus hepatitis C. Kesehatan para peminum ini bisa membaik bila berhenti minum alkohol.
Minum alkohol dalam jumlah moderat bagi kebanyakan orang tidak menyebabkan penyakit liver. Moderat artinya tidak lebih satu gelas (porsi) per hari bagi perempuan dan 2 gelas/hari bagi pria.
Meski demikian, bagi orang dengan penyakit hati kronis, alkohol dalam jumlah sedikit saja akan memperburuk sakit hatinya. Pengidap sakit hati akibat alkohol dan dengan sirosis dari berbagai penyebab sebaiknya benar-benar putus dengan alkohol. Yang tidak kalah penting, jangan minum obat asetaminofen dengan alkohol atau setelah menenggak banyak alkohol. Kombinasi ini dapat membahayakan lever.
PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khusus atau pembedahan untuk mengatasi perlemakan hati. Tujuan dari pengobatan adalah menghilangkan penyebabnya atau mengobati penyakit yang mendasarinya. Bila hati secara berulang mendapat pemaparan dari bahan-bahan racun seperti alkohol, pada akhirnya fatty liver akan berkembang menjadi sirosis.
Sejumlah langkah ini bisa dicoba guna mencegah terjadinya kerusakan :
Sejumlah langkah ini bisa dicoba guna mencegah terjadinya kerusakan :
- Turunkan berat badan secara aman. Ini berarti berat badan tidak turun lebih dari 0,5-1 kg per minggu, dengan mengatur asupan kalori dan lemak.
- Turunkan kadar trigliserida melalui diet (hindari kuning telur ayam dan telur puyuh) dan minum obat antilipid dengan resep dokter (golongan fibrat : genfibrozil)
- Hindari alkohol
- Kontrol diabetes bila anda menderita diabetes
- Olah raga secara teratur yang membakar banyak kalori
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
Sumber :
Internet